Pengertian Herpes Zoster
Gejala-gejala Herpes Zoster
Bila mengalami herpes zoster, gejala pertamanya adalah rasa sakit. Rasa sakit tersebut bisa berupa rasa panas seperti terbakar atau rasa seperti tertusuk benda tajam. Selain itu terkadang muncul rasa gatal dan mati rasa pada bagian yang terkena.
Ruam kemudian akan muncul serta berubah menjadi luka melepuh berisi air yang gatal dan menyerupai bintil cacar air. Lepuhan lalu akan mengering dan berubah menjadi koreng dalam beberapa hari.
Gejala herpes zoster hanya muncul pada satu sisi tubuh sesuai dengan saraf yang terinfeksi.
Selain itu, gejala awal penyakit ini terkadang dapat bervariasi. Sebagian kecil penderita mengalami rasa nyeri tapi tanpa ruam. Berikut adalah gejala-gejala lain yang mungkin menyertai gejala utama:
- Demam .
- Sakit kepala .
- Sensitif terhadap cahaya.
- Rasa lelah dan tidak enak badan.
Faktor Risiko Herpes Zoster
Alasan di balik virus varisela yang aktif kembali belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada sejumlah faktor yang diduga memengaruhinya. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:- Usia. Insiden penyakit ini meningkat sejalan dengan bertambahnya usia penderita, umumnya dialami pasien berusia di atas 50 tahun.
- Sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya karena mengidap HIV / AIDS, menggunakan obat steroid jangka panjang atau immunosupresan, maupun menjalani kemoterapi.
- Mengalami stres secara fisik maupun emosional.
Pengidap herpes zoster juga sebaiknya menghindari kontak dengan bayi yang baru lahir, ibu hamil, serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Diagnosis dan Langkah Pengobatan Herpes Zoster
Diagnosis herpes zoster biasanya dilakukan dengan memeriksa lokasi dan bentuk ruam, serta rasa nyeri dan gejala-gejala lain yang dirasakan. Dokter mungkin akan mengambil sampel kulit ruam atau cairan dari ruam yang kemudian akan diperiksa di laboratorium jika dibutuhkan.
Sama seperti cacar air, tidak ada langkah khusus untuk menangani herpes zoster. Tujuan pengobatannya adalah mengurangi gejala sampai penyakit ini sembuh dengan sendirinya.
Langkah pengobatan medis yang dapat dilakukan untuk mempercepat kesembuhan sekaligus mengurangi risiko komplikasi adalah dengan pemberian obat antivirus. Misalnya, asiklovir dan Valacyclovi r. Obat antivirus paling efektif jika diminum dalam tiga hari setelah ruam muncul. Namun bila pasien memiliki risiko kompliasi, obat ini dapat diberikan sampai sebelum 7 hari setelah ruam muncul. Konsumsi obat antivirus biasanya dilakukan selama 7-10 hari.
Kelompok orang yang khususnya membutuhkan obat antivirus meliputi manula dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun, seperti pengidap kanker, HIV, serta diabetes. Selain itu, antivirus juga diberikan pada penderita dengan ruam atau nyeri yang parah dan jika herpes zoster berdampak pada mata.
Menangani rasa nyeri sedini mungkin juga dapat menghindarkan penderita dari komplikasi gangguan saraf. Untuk mengatasi rasa nyeri, ada beberapa jenis obat yang biasanya akan diberikan dokter. Di antaranya adalah:
- Obat pereda sakit, seperti parasetamol , ibuprofen dan kodein.
- Obat antidepresan trisiklik (TCA), misalnya amitriptyline , imipramine , dan nortriptyline . Dokter biasanya akan meningkatkan dosis obat ini perlahan-lahan sampai rasa nyeri dapat teratasi.
- Obat antikonvulsan, misalnya gabapentin dan pregabalin .
Selain obat-obatan, Anda juga dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk mengurangi gejala yang Anda alami, misalnya:
- Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut seperti katun.
- Menutup ruam agar tetap bersih dan kering guna mengurangi iritasi serta risiko infeksi.
- Hindari penggunaan plester atau apa pun yang berbahan perekat agar tidak menambah iritasi.
Ketika ruam terasa gatal, Anda dapat menggunakan losion kalamin untuk menguranginya. Tetapi hindarilah pemakaian antibiotik oles karena dapat memperlambat proses penyembuhan. Sedangkan luka melepuh yang berair dapat dirawat dan dibersihkan memakai kompres air dingin.
Metode Pencegahan Herpes Zoster
Langkah pencegahan utama yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko herpes zoster adalah dengan menerima vaksin herpes zoster. Vaksin herpes zoster dianjurkan untuk diberikan pada usia di atas 50 tahun. Vaksin juga dapat diberikan pada orang yang pernah menderita herpes zoster untuk mencegah kekambuhan. Walau tidak mencegah terkena herpes zoster sepenuhnya, vaksinasi ini setidaknya bisa mengurangi keparahan gejala penyakit ini dan penderita akan lebih cepat sembuh.
Anda juga dapat mencegah penularan herpes zoster dengan cara sederhana berupa tidak meminjam barang-barang pribadi penderita (misalnya handuk atau pakaian).
Komplikasi Herpes Zoster
Jika tidak diobati, herpes zoster dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang meliputi:- Neuralgia pasca-herpes atau postherpetic neuralgia . Rasa nyeri yang parah ini dapat bertahan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh. Diperkirakan hanya sebagian kecil pengidap herpes zoster di atas usia 50 tahun yang mengalami komplikasi ini.
- Kebutaan . Jika muncul di sekitar mata, herpes zoster dapat mengakibatkan peradangan pada saraf mata, glaukoma, dan bahkan berujung pada kebutaan.
- Gangguan pada saraf , misalnya inflamasi pada otak, masalah pada pendengaran, atau bahkan keseimbangan tubuh.
- Infeksi bakteri pada ruam atau lepuhan ketika kebersihannya tidak dijaga kebersihannya.
- Bercak putih pada bekas ruam . Ruam herpes zoster dapat menyebabkan kerusakan pigmen kulit dan terlihat seperti bekas luka
0 komentar:
Posting Komentar